1.11.08
RUMAH TINGGAL DI DEPOK - SLEMAN - YOGYAKARTA
Menghargai ruang, membaca makna, mengisi jiwa.
Sederhana,lapang dan natural adalah hasil akhir yang sengaja ditempuh dalam serangkaian proses perancangan rumah tinggal ini,sehingga mampu memberikan kebebasan berimajinasi dan mengalirkan kehangatan jiwa bagi penghuninya.Rumah tak hanya bisa dipandang sebatas dalam wujud fisik semata tentunya.
Eksplorasi dan idiom-idiom desain serta penekanan budget disikapi melalui penataan ruang dan ekspresi desain sederhana namun mampu memberikan aura dan tampilan visual yang unik, berkarakter tanpa arogansi sebagai sebuah perwujudan apresiasi nilai suasana rumah kampung di Jogja, rumah sebagai wahana untuk bersua, berehat dan bertetirah. Namun ada yang lebih penting yaitu rumah sebagai tempat penanaman nilai-nilai bagi penghuninya.
Bangunan didesain terkesan masif di bagian depan dengan bahasa dingin sebagai sebuah solusi facade muka yang menghadap kearah barat, bidang tampak depan merupakan sebuah lapisan dinding penetrasi panas, sehingga minim bukaan jendela. Kesan dingin tersebut sengaja diperlunak dengan ruang tamu yang sengaja dibuat transparan di bagian depan bangunan dan dibuatkan sebuah pencapaian tidak langsung dengan trap tangga. Kanopi transparan bermateri jajaran besi pipa dan kaca dibagian penutupnya menjadi aksen sekaligus menjadi penekanan seakan menjadi point interest pada bagian muka bangunan yang sebelumnya terkesan introvert.
Tatanan ruang secara dimensional, peletakan dan bentuk lebih ditentukan oleh posisi struktur. Hubungan antar ruang dijalin dengan elemen pembagi ruang yang apa adanya dan dibiarkan lapang. Melalui tatanan bilah kayu,kaca,komposisi bidang solid transparan dan pemanfaatan material natural lainnya dengan pengkondisian arsitektur yang tidak berlebihan diharapkan mampu menyampaikan ekspresi sederhana seutuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar